Mimpi Ummu Salamah tentang terbunuhnya Al-Husein (as)
Dalam Shahih Tirmidzi 2: 306, hadis ke 3771:
Sulami berkata: Pada suatu hari aku mendatangi Ummu Salamah ketika ia sedang menangis. Lalu aku bertanya: Mengapa engkau menangis? Ia menjawab: Aku bermimpi Rasulullah saw, kepala dan jenggotnya berlumuran tanah. Kemudian aku bertanya: Apa yang akan terjadi ya Rasulallah. Beliau bersabda: “Saksikan, Al-Husein akan terbunuh.”
Hadis ini dan yang semakna juga terdapat dalam:
1. Mustadrak Al-Hakim, jilid 4 halaman 19.
2. Tahdzib At-Tahdzib, jilid 2 halaman 356, hadis ke 615.
3. Dzakhair Al-Uqba, halaman 148.
Mimpi Ibnu Abbas tentang terbunuhnya Al-Husein (as)
Dalam Mustadrak Al-Hakim 4: 397, kitab ta’bir mimpi:
Ibnu Abbas berkata: Aku bermimpi Rasulullah saw sebagaimana orang mimpi di siang hari, beliau memegang botol yang berisi darah. Kemudian aku bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Nabi Allah, apa maksud dalam mimpiku ini? Rasulullah saw menjawab: “Ini adalah darah Al-Husein dan sahabat-sahabatnya, sejak hari ini hendaknya kamu menghitungnya.” Ibnu Abbas berkata: Kemudian aku menghitung hari itu, maka sebelum satu hari mereka dapatkan Al-Husein terbunuh.
Al-Hakim mengatakan: hadis ini shahih menurut persyaratan Muslim.
Mengapa ia tidak meriwayatkannya?
Hadis ini dan yang semakna juga terdapat dalam:
1. Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 1 halaman 242, hadis ke 2166.
2. Tarikh Baghdad, jilid 1 halaman 142.
3. Usdul Ghabah, Ibnu Atsir, jilid 2 halaman 22, hadis ke 1173.
4. Al-Isti’ab, Ibnu Abd Al-Birr, jilid 1 halaman 144.
5. Al-Ishabah, Ibnu Hajar, jilid 2 halaman 17, hadis ke 1724.
6. Majmaj Az-Zawaid, jilid 9 halaman 195, bab manaqib Al-Husein bin Ali (as)
Azab di dunia bagi yang membenci dan membunuh Imam Husein (sa)
Dalam kitab Ash-Shaw’iqul Muhriqah Ibnu Hajar, halaman 116:
Az-Zuhri berkata: “Tidak ada seorangpun yang membunuh Al-Husein (as) kecuali ia mendapat azab di dunia, yaitu: dibunuh atau buta atau wajahnya menghitam, atau kekuasaannya hilang.”
Surga diharamkan bagi orang yang menzalimi dan memerangi Ahlul bait (sa)
Dalam Dzakhair Al-‘Uqba, halaman 20: Ali bin Abi Thalib (as) berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
إنّ الله حرم الجنة على من ظلم أهل بيتي أو قاتلهم أو أغار عليهم أو سبهم
“Sesungguhnya Allah mengharamkan surga bagi orang yang menzalimi Ahlul baitku, atau memerangi mereka, atau menyerang mereka, atau mencerca mereka.”
Dalam Nurul Abshar, Asy-Syablanji, halaman 100:
Rasulullah saw bersabda:
حرمت الجنة على من ظلم أهل بيتي وآذاني في عترتي … الحديث
“Diharamkan surga bagi orang yang menzalimi Ahlul baitku dan menyakitiku karena menyakiti ‘itrah(keturunan)ku….”
Hadis ini dan yang semakna terdapat dalam:
1. Kanzul Ummal, jilid 7 halaman 273. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik.
2. Tafsir Ad-Durrul Mantsur Jalaluddin As-Suyuthi, tentang tafsir surat Al-Kautsar.
Peristiwa-peristiwa alam saat dan sesudah Imam Husein (as) terbunuh
Dalam Sunan Al-Baihaqi 3: 337, hadis ke 6352:
Abu Qubail berkata: “Ketika Al-Husein bin Ali (as) terbunuh, terjadi gerhana matahari dan semua bintang nampak di siang hari, sehingga kami mengira hal itu terjadi demikian.” (juga dalam Majma’ Az-Zawaid 9: 197).
Dalam Tahdzib At-Tahdzib 2: 354, hadis ke 615:
Khalaf bin Khalifah berkata: “Ketika Al-Husein (as) terbunuh, langit menghitam dan bintang-bintang nampak di siang hari.”
Dalam Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah, Ibnu hajar: 116, hadis ke 30:
“Terjadi gerhana matahari sehingga bintang-bintang nampak di siang hari, manusia mengira bahwa kiamat akan segera terjadi.”
Dalam Dzakhair Al-‘Uqba, halaman 145:
Ummu Salim berkata: “Ketika Al-Husein (as) terbunuh, turun hujan seperti darah ke rumah-rumah kami…”
Ummu Salamah berkata: “Ketika Al-Husein (as) terbunuh turun hujan darah kepada kami.”
Dalam tafsir Ibnu Jarir 25: 740, hadis ke 31120, tentang firman Allah:
“Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka” (Ad-Dukhkhan: 29): As-Sudi berkata: “Ketika Husein bin Ali (as) terbunuh, langit menangisinya, tangisannya adalah kemerah-merahannya.”
Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur, Jalaluddin As-Suyuthi, tentang firman Allah:
“Rasa kasih sayang yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian, dan ia adalah seorang yang bertakwa,” (Maryam: 13): Qurrah berkata: “Langit tidak pernah menangisi siapapun kecuali Yahya bin Zakariya dan Husein bin Ali (as), dan tangisannya adalah kemerah-merahannya.”
Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur, Jalaluddin As-Suyuthi, tentang surat Ad-Dukhkhan, 29:
Ibrahim berkata: “Langit tidak pernah menangis sejak dunia diciptakan kecuali atas dua orang. Tahukah kamu tangisan langit? Ia menjawab: Tidak. Tangisan langit adalah berwarna kemerah-merahan dan nampak seperti asap. Sungguh ketikaYahya bin Zakiya (as) terbunuh langit memerah dan meneteskan darah, dan sungguh ketika Al-Husein (as) terbunuh langit memerah. Zaid bin Ziyad berkata: “Ketika Al-Husein (as) terbunuh ufuk-ufuk langit memerah selama empat bulan.”
Dalam Hilyatul Awliya’, Abu Na’im, 2: 276, hadis ke 193:
Dari Hisyam dari Muhammad, ia berkata: Tidakkah kamu melihat ufuk-ufuk langit berwarna kemerahan-merahan saat Al-Husein (as) terbunuh…”
Riwayat-riwayat ini dan yang semakna juga terdapat dalam kitab:
1. Kanzul Ummal, Al-Muttaqi, jilid 7 halaman 111, hadis ke 37.
2. Majmaj Az-Zawaid, Al-Haitsami, jilid 9 halaman 197. Jamil bin Zaid berkata: “Ketika Al-Husein (as) terbunuh langit memerah.” Aku berkata: Mana bukti yang kamu katakan itu? Ia menjawab: “Sungguh pendusta itu adalah munafik, karena sesungguhnya langit itu memerah saat Al-Husein (as) terbunuh.” Riwayat ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani.
3. Majma’ Az-Zawaid, Al-Haitsami, jilid 1 halaman 196.
4. Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah, Ibnu Hajar, halaman 116, hadis ke 30.
5. Tahdzib At-Thahdzib, Ibnu Hajar, jilid 2 halaman 354, hadis ke 615.
6. Dzakhair Al-‘Uqba, halaman 145.
7. Faydh Al-Qadir Al-Mannawi, jilid 1 halaman 240.
Perintah Nabi saw agar menolong Al-Husein (as)
Dalam Usdul Ghabah 1/123, hadis ke 246:
Asy’ats bin Sahim dari ayahnya bahwa ia mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sungguh anakku ini (Al-Husein) akan terbunuh di suatu tempat di Irak, barangsiapa yang menjumpainya tolonglah dia.”
Hadis ini dan yang semakna terdapat dalam:
1. Usdul Ghabah, jilid 1 halaman 349. Diriwayatkan oleh Anas bin Haris dari ayahnya.
2. Al-Ishabah, Ibnu Hajar, jilid 1 halaman 68, hadis ke 266: Diriwayatkan oleh Anas bin haris bahwa Rasulullah saw bersabda: “Anakku ini (Al-Husein) akan dibunuh di Karbala, barangsiapa yang menyaksikannya, maka tolonglah dia.”
3. Kanzul Ummal, jilid 6 halaman 223.
4. Dzakhair Al-Uqba, Muhibuddin Ath-Thabari, halaman 146.
Nabi saw menjulurkan lidahnya pada Al-Husein (as), mencium mulut dan giginya
Dalam Dzakhair Al-Uqba, halaman 126:
Abu Hurairah berkata: Pada suatu hari Nabi saw menjulurkan lidahnya pada Al-Husein (as) lalu Al-Husein, yang masih kecil itu, senang melihat kemerahan lidah Nabi saw. Kemudian Uyaynah bin Badr berkata: Mengapa engkau melakukan hal ini? Demi Allah, aku juga punya anak kecil walaupun ia mendekatkan wajahnya padaku aku tidak melakukan hal seperti ini. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang tidak menyayangi Al-Husein, maka ia tidak akan disayangi.” Hadis ini juga diriwayatkan shahih oleh Abu Hatim.
Dalam kitab dan halaman yang sama:
Abu Ya’la bin Marrah berkata: sesungguhnya Nabi saw memeluk Al-Husein dan mengelus kepalanya, lalu mencium mulutnya.
Anas bin Malik berkata: Ketika Al-Husein (as) terbunuh, kepalanya dipersembahkan kepada Ibnu Ziyad, lalu ia menusukkan tombaknya pada gigi Al-Husein, sambil berkata: Jika Husein punya gigi muka… Lalu aku berkata dalam diriku: Celakalah kamu! Sungguh aku melihat Rasulullah saw telah mencium mulut Al-Husein yang kamu tusuk dengan tombakmu.
Hadis ini dan yang semakna terdapat dalam:
1. Usdul Ghabah, jilid 5 halaman 381.
2. Kanzul Ummal, jilid 7 halaman 110, hadis ke 37717.
3. Fathul Bari, jilid 8 halaman 96, bab manaqib Al-Hasan dan Al-Husein.
4. Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah, Ibnu Hajar, halaman 118, bab 11, Fadhail Ahlul bait Nubuwwah.
5. Mustadrak Al-Hakim, jilid 3 halaman 177, kitab ma’rifah Ash-Shahabah, awwal fadhail Al-Husein bin Ali (as).