Sabtu, 03 Januari 2009

ASYURO







Mimpi Ummu Salamah tentang terbunuhnya Al-Husein (as)

Dalam Shahih Tirmidzi 2: 306, hadis ke 3771:
Sulami berkata: Pada suatu hari aku mendatangi Ummu Salamah ketika ia sedang menangis. Lalu aku bertanya: Mengapa engkau menangis? Ia menjawab: Aku bermimpi Rasulullah saw, kepala dan jenggotnya berlumuran tanah. Kemudian aku bertanya: Apa yang akan terjadi ya Rasulallah. Beliau bersabda: “Saksikan, Al-Husein akan terbunuh.”

Hadis ini dan yang semakna juga terdapat dalam:
1. Mustadrak Al-Hakim, jilid 4 halaman 19.
2. Tahdzib At-Tahdzib, jilid 2 halaman 356, hadis ke 615.
3. Dzakhair Al-Uqba, halaman 148.

Mimpi Ibnu Abbas tentang terbunuhnya Al-Husein (as)

Dalam Mustadrak Al-Hakim 4: 397, kitab ta’bir mimpi:
Ibnu Abbas berkata: Aku bermimpi Rasulullah saw sebagaimana orang mimpi di siang hari, beliau memegang botol yang berisi darah. Kemudian aku bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Nabi Allah, apa maksud dalam mimpiku ini? Rasulullah saw menjawab: “Ini adalah darah Al-Husein dan sahabat-sahabatnya, sejak hari ini hendaknya kamu menghitungnya.” Ibnu Abbas berkata: Kemudian aku menghitung hari itu, maka sebelum satu hari mereka dapatkan Al-Husein terbunuh.
Al-Hakim mengatakan: hadis ini shahih menurut persyaratan Muslim.
Mengapa ia tidak meriwayatkannya?

Hadis ini dan yang semakna juga terdapat dalam:
1. Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 1 halaman 242, hadis ke 2166.
2. Tarikh Baghdad, jilid 1 halaman 142.
3. Usdul Ghabah, Ibnu Atsir, jilid 2 halaman 22, hadis ke 1173.
4. Al-Isti’ab, Ibnu Abd Al-Birr, jilid 1 halaman 144.
5. Al-Ishabah, Ibnu Hajar, jilid 2 halaman 17, hadis ke 1724.
6. Majmaj Az-Zawaid, jilid 9 halaman 195, bab manaqib Al-Husein bin Ali (as)

Azab di dunia bagi yang membenci dan membunuh Imam Husein (sa)

Dalam kitab Ash-Shaw’iqul Muhriqah Ibnu Hajar, halaman 116:
Az-Zuhri berkata: “Tidak ada seorangpun yang membunuh Al-Husein (as) kecuali ia mendapat azab di dunia, yaitu: dibunuh atau buta atau wajahnya menghitam, atau kekuasaannya hilang.”

Banyak sekali peristiwa azab yang diturunkan kepada orang-orang yang membunuh Al-Husein (as) dan yang membencinya. Jika Anda ingin mengetahui lebih rinci, silahkan baca kitab-kitab berikut: 1. Tahdzib At-Tahdzib, Ibnu Hajar, jilid 2 halaman 354, 355, 382 hadis ke 615, 659 2. Dzakhair Al-‘Uqba, Muhibuddin Ath-Thabari, halaman 144, 145., 149. 3. Majmaj Az-Zawaid, Al-Haitsami, jilid 9 halaman 196. 4. Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah, Ibnu Hajar, halaman 117, 118

Surga diharamkan bagi orang yang menzalimi dan memerangi Ahlul bait (sa)

Dalam Dzakhair Al-‘Uqba, halaman 20: Ali bin Abi Thalib (as) berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:

إنّ الله حرم الجنة على من ظلم أهل بيتي أو قاتلهم أو أغار عليهم أو سبهم

“Sesungguhnya Allah mengharamkan surga bagi orang yang menzalimi Ahlul baitku, atau memerangi mereka, atau menyerang mereka, atau mencerca mereka.”

Dalam Nurul Abshar, Asy-Syablanji, halaman 100:
Rasulullah saw bersabda:

حرمت الجنة على من ظلم أهل بيتي وآذاني في عترتي … الحديث

“Diharamkan surga bagi orang yang menzalimi Ahlul baitku dan menyakitiku karena menyakiti ‘itrah(keturunan)ku….”

Hadis ini dan yang semakna terdapat dalam:
1. Kanzul Ummal, jilid 7 halaman 273. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik.
2. Tafsir Ad-Durrul Mantsur Jalaluddin As-Suyuthi, tentang tafsir surat Al-Kautsar.


Peristiwa-peristiwa alam saat dan sesudah Imam Husein (as) terbunuh

Dalam Sunan Al-Baihaqi 3: 337, hadis ke 6352:
Abu Qubail berkata: “Ketika Al-Husein bin Ali (as) terbunuh, terjadi gerhana matahari dan semua bintang nampak di siang hari, sehingga kami mengira hal itu terjadi demikian.” (juga dalam Majma’ Az-Zawaid 9: 197).

Dalam Tahdzib At-Tahdzib 2: 354, hadis ke 615:
Khalaf bin Khalifah berkata: “Ketika Al-Husein (as) terbunuh, langit menghitam dan bintang-bintang nampak di siang hari.”

Dalam Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah, Ibnu hajar: 116, hadis ke 30:
“Terjadi gerhana matahari sehingga bintang-bintang nampak di siang hari, manusia mengira bahwa kiamat akan segera terjadi.”

Dalam Dzakhair Al-‘Uqba, halaman 145:
Ummu Salim berkata: “Ketika Al-Husein (as) terbunuh, turun hujan seperti darah ke rumah-rumah kami…”

Ummu Salamah berkata: “Ketika Al-Husein (as) terbunuh turun hujan darah kepada kami.”

Dalam tafsir Ibnu Jarir 25: 740, hadis ke 31120, tentang firman Allah:
“Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka” (Ad-Dukhkhan: 29): As-Sudi berkata: “Ketika Husein bin Ali (as) terbunuh, langit menangisinya, tangisannya adalah kemerah-merahannya.”

Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur, Jalaluddin As-Suyuthi, tentang firman Allah:
“Rasa kasih sayang yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian, dan ia adalah seorang yang bertakwa,” (Maryam: 13): Qurrah berkata: “Langit tidak pernah menangisi siapapun kecuali Yahya bin Zakariya dan Husein bin Ali (as), dan tangisannya adalah kemerah-merahannya.”

Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur, Jalaluddin As-Suyuthi, tentang surat Ad-Dukhkhan, 29:
Ibrahim berkata: “Langit tidak pernah menangis sejak dunia diciptakan kecuali atas dua orang. Tahukah kamu tangisan langit? Ia menjawab: Tidak. Tangisan langit adalah berwarna kemerah-merahan dan nampak seperti asap. Sungguh ketikaYahya bin Zakiya (as) terbunuh langit memerah dan meneteskan darah, dan sungguh ketika Al-Husein (as) terbunuh langit memerah. Zaid bin Ziyad berkata: “Ketika Al-Husein (as) terbunuh ufuk-ufuk langit memerah selama empat bulan.”

Dalam Hilyatul Awliya’, Abu Na’im, 2: 276, hadis ke 193:
Dari Hisyam dari Muhammad, ia berkata: Tidakkah kamu melihat ufuk-ufuk langit berwarna kemerahan-merahan saat Al-Husein (as) terbunuh…”

Riwayat-riwayat ini dan yang semakna juga terdapat dalam kitab:
1. Kanzul Ummal, Al-Muttaqi, jilid 7 halaman 111, hadis ke 37.
2. Majmaj Az-Zawaid, Al-Haitsami, jilid 9 halaman 197. Jamil bin Zaid berkata: “Ketika Al-Husein (as) terbunuh langit memerah.” Aku berkata: Mana bukti yang kamu katakan itu? Ia menjawab: “Sungguh pendusta itu adalah munafik, karena sesungguhnya langit itu memerah saat Al-Husein (as) terbunuh.” Riwayat ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani.
3. Majma’ Az-Zawaid, Al-Haitsami, jilid 1 halaman 196.
4. Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah, Ibnu Hajar, halaman 116, hadis ke 30.
5. Tahdzib At-Thahdzib, Ibnu Hajar, jilid 2 halaman 354, hadis ke 615.
6. Dzakhair Al-‘Uqba, halaman 145.
7. Faydh Al-Qadir Al-Mannawi, jilid 1 halaman 240.

Perintah Nabi saw agar menolong Al-Husein (as)

Dalam Usdul Ghabah 1/123, hadis ke 246:
Asy’ats bin Sahim dari ayahnya bahwa ia mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sungguh anakku ini (Al-Husein) akan terbunuh di suatu tempat di Irak, barangsiapa yang menjumpainya tolonglah dia.”

Hadis ini dan yang semakna terdapat dalam:
1. Usdul Ghabah, jilid 1 halaman 349. Diriwayatkan oleh Anas bin Haris dari ayahnya.
2. Al-Ishabah, Ibnu Hajar, jilid 1 halaman 68, hadis ke 266: Diriwayatkan oleh Anas bin haris bahwa Rasulullah saw bersabda: “Anakku ini (Al-Husein) akan dibunuh di Karbala, barangsiapa yang menyaksikannya, maka tolonglah dia.”
3. Kanzul Ummal, jilid 6 halaman 223.
4. Dzakhair Al-Uqba, Muhibuddin Ath-Thabari, halaman 146.

Nabi saw menjulurkan lidahnya pada Al-Husein (as), mencium mulut dan giginya

Dalam Dzakhair Al-Uqba, halaman 126:
Abu Hurairah berkata: Pada suatu hari Nabi saw menjulurkan lidahnya pada Al-Husein (as) lalu Al-Husein, yang masih kecil itu, senang melihat kemerahan lidah Nabi saw. Kemudian Uyaynah bin Badr berkata: Mengapa engkau melakukan hal ini? Demi Allah, aku juga punya anak kecil walaupun ia mendekatkan wajahnya padaku aku tidak melakukan hal seperti ini. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang tidak menyayangi Al-Husein, maka ia tidak akan disayangi.” Hadis ini juga diriwayatkan shahih oleh Abu Hatim.

Dalam kitab dan halaman yang sama:
Abu Ya’la bin Marrah berkata: sesungguhnya Nabi saw memeluk Al-Husein dan mengelus kepalanya, lalu mencium mulutnya.

Anas bin Malik berkata: Ketika Al-Husein (as) terbunuh, kepalanya dipersembahkan kepada Ibnu Ziyad, lalu ia menusukkan tombaknya pada gigi Al-Husein, sambil berkata: Jika Husein punya gigi muka… Lalu aku berkata dalam diriku: Celakalah kamu! Sungguh aku melihat Rasulullah saw telah mencium mulut Al-Husein yang kamu tusuk dengan tombakmu.

Hadis ini dan yang semakna terdapat dalam:
1. Usdul Ghabah, jilid 5 halaman 381.
2. Kanzul Ummal, jilid 7 halaman 110, hadis ke 37717.
3. Fathul Bari, jilid 8 halaman 96, bab manaqib Al-Hasan dan Al-Husein.
4. Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah, Ibnu Hajar, halaman 118, bab 11, Fadhail Ahlul bait Nubuwwah.
5. Mustadrak Al-Hakim, jilid 3 halaman 177, kitab ma’rifah Ash-Shahabah, awwal fadhail Al-Husein bin Ali (as).

Jumat, 02 Januari 2009

Jelang Operasi Militer Darat Israel ke Gaza: “Seperti Apa Kekuatan Militer HAMAS?” (Bagian Satu)


Sekilas Sejarah HAMAS

Simbol kelompok HAMAS

Simbol kelompok HAMAS

HAMAS adalah singkatan dari Harakat Al-Muqawwamat Al-Islamiyyah atau The Islamic Resistant Movement. Sejarah HAMAS bermula sebagai kelompok paramiliter yang mayoritasnya bermazhab Sunni (Ahlussunnah wal jama’ah), lalu berkembang menjadi sebuah partai politik yang berhasil memenangkan mayorits kursi di parlemen Palestina.

As-Syahid-Syeikh Ahmad Yasin

As-Syahid-Syeikh Ahmad Yasin

As-Syahid Dr. Abdel Aziz al-Rantissi

As-Syahid Dr. Abdel Aziz al-Rantissi

Mujahid Muhammad Taha sesaat setelah dibebaskan dari penjara Israel

Mujahid Muhammad Taha sesaat setelah dibebaskan dari penjara Israel

HAMAS didirikan pada tahun 1987 oeh As-Syahid Syeikh Ahmad Yassin, As-Syahid Dr. Abdel Aziz al-Rantissi, dan Muhammad Taaha yang merupakan sayap atau bagian dari kelompok Ikhwanul Muslimin (Islamic Brotherhood) di Palestina pada saat awal Intifadha berlangsung dari tahun 1987 hingga 1993.

As-Syahid Syeikh Ahmad Yasin beramah tamah bersama Rahbar di Teheran, Iran.

As-Syahid Syeikh Ahmad Yasin beramah tamah bersama Rahbar di Teheran, Iran.

Mesi hanya bersenjatakan batu dan katapel. Inilah permulaan perlawanan bangsa Palestina melalui gerakan Intifadha.

Meski hanya bersenjatakan batu dan katapel. Inilah permulaan perlawanan bangsa Palestina melalui gerakan Intifadha.

Pada Pemilu Palestina tahun 2006, partai politik HAMAS telah berhasil memenangkan 76 kursi parlemen dari 132 kursi yang dicanangkan saat itu. Kemenangan HAMAS di panggung politik bangsa Palestina ini secara langsung telah mengguncang kekuatan Fatah (PLO atau Palestinian Liberation Organization) sekaligus mengubah konstalasi politik di Timur Tengah yang selama beberapa dekade sebelumnya selalu dikuasai oleh PLO.

HAMAS yang sebelumnya selalu dianggap sebagai kelompok paramiliter sempalan, kini layak diperhitungkan sebagai salah satu kekuatan perlawanan bangsa Palestina yang mampu membuat kelompok penjajah Zionis keteteran. Budak-budak Zionis paling setia, seperti Amerika dan Eropa, serta beberapa elit politik Arab di Timur Tengah pun merasa gerah dengan keberhasilan atas pencapaian HAMAS di panggung politik Palestina dan dunia. Simpati, dukungan moral dan finansial dari kaum Muslimin dan juga sebagian masyarakat internasional pun segera mengalir ke HAMAS dan hal itu membuat wajah organisasi PLO tampak seperti “macan ompong”.

Setelah kemenangan HAMAS pada tahun 2006, Hizbullah di Lebanon termasuk Iran pun langsung menyatakan siap untuk mendukung HAMAS termasuk mensuplai HAMAS dengan persenjataan dan military know-how. Tanpa menunda lagi, pada tahun yang sama, militer Israel segera menyerbu wilayah pertahanan Hizbullah di Lebanon Selatan yang awalnya ditujukan untuk melumpuhkan militer Hizbullah, tapi malah berujung dengan kemenangan Hizbullah setelah 30 hari lebih bertempur dan pasukan Israel dipecundangi Hizbullah.

Beberapa Persenjataan HAMAS

1. Rudal Anti Tank Al-Bana dan Al-Yassin

Rudal Albana

Rudal Albana

Rudal Al-Yaasin

Rudal Al-Yaasin

Jangan menganggap enteng rudal jarak pendek yang radius tembaknya hanya sejauh 500 meter ini. Karena meskipun radiusnya hanya 1/2 kilometer, tapi daya ledaknya mampu meluluh lantakkan tank Merkava Israel. Di samping itu, sistem peluncurannya yang sederhana dan hanya mengkonsumsi batere kecil membuat ia sangat sulit dideteksi oleh pihak lawan dan memang sangat cocok untuk pertempuran di dalam kota atau Urban War. Kabar baiknya, rudal yang aslinya buatan Rusia dengan nama PG-2 ini sudah mampu diproduksi secara mandiri oleh HAMAS. Intelijen Israel sendiri memprediksikan bahwa hampir seluruh anggota HAMAS mampu mengoperasikan rudal anti tank ini.

2. Rudal Anti Tank Al-Batar

Al-Batar adalah rudal anti tank jarak jauh yang membawa hulu ledak seberat 3,5 kilogram. Radius tembaknya adalah sekitar 3 kilometer atau 1,7 mil. Meski sudah dikonfirmasi keberadaannya oleh pihak intelijen Israel, tapi hingga saat ini, HAMAS sendiri belum mau memperagakan kekuatan rudalnya yang canggih ini. Sistem pengoperasiannya yang laser guided ditambah daya ledaknya yang besar mengakibatkan sopir-sopir panser Israel ciut dengan rudal HAMAS yang satu ini.

3. Rudal Al-Samoud

Rudal 120mm darat ke darat ini memiliki radius tembak sejauh 8 kilometer. Sangat sedikit sekali informasi yang dimiliki militer Israel mengenai rudal HAMAS yang satu ini. Yani, apakah HAMAS telah memproduksinya secara mandiri ataukah ia masih disuplai dari luar negeri.

4. Rudal Anti Pesawat, UAV, dan Helikopter.

Pada bulan November 2004, HAMAS mengungkapkan kepada media dunia bahwa militer HAMAS kini sedang mengembangkan rudal darat ke udara yang mampu menjatuhkan pesawat-pesawat Israel. Proyek rahasia militer HAMAS ini dipimpin langsung oleh As-Syahid Nasir Rayyan. Meskipun canggih, tapi pengoperasiannya khusus sekaligus membutuhkan kecermatan. Intelijen Israel memprediksikan bahwa Iran dan Hizbullah terlibat atas pelatihan khusus yang diberikan kepada militer HAMAS. Rudal ini berasal dari Rusia dengan nama SA-7 dan telah beberapa kali digunakan Hizbullah untuk merontokkan helikopter dan UAV Israel.

5. Rudal Hawkeye

Rudal ini telah berhasil dikembangkan secara mandiri oleh Brigade Syuhada Jenin. Ia memiliki jarak tembak sejauh 55 kilometer dan memapu membawa hulu ledak seberat 5 kilogram.

6. Rudal Kafah

Menurut laporan intelijen bahwa rudal ini awalnya dikembangkan oleh milisi FATAH dan pada November 2004 pernah digunakan untuk merangsak pertahanan Israel di Netzarim. Pada Oktober 2005, Brigade Syuhada Al-Aqsha mengumumkan bahwa mereka telah memodifikasi rudal ini dan menamakannya Al-Aqsha 3. Rudal ini memiliki jarak tembak sejauh 17 kilometer.

7. Rudal Nasser

Rudal ini memiliki beberapa klasifikasi, dari yang jarak pendek, menengah, hingga jarak jauh. Rudal yang sudah dimodifikasi HAMAS ini memiliki daya ledak dua kali lebih kuat dari aslinya. Pada 28 Juni 2004, rudal ini berhasil menewaskan dua tentara Israel yang diklaim Israel sebagai warga sipil.

Rudal Jarak Menengah Nasser 3

Berat: 30 kg
Panjang: 160 cm
Diameter: 90 mm
Radius: 9 km
huku Ledak: 9-10 kg

Rudal Jarak Pendek Nasser 3

Berat 25 kg
Panjang: 125 cm
Diameter: 90 mm
Radius: 6 km
Hulu Ledak: 9-10 kg

Rudal Jarak Jauh Nasser 3

Berat: 40 kg
Panjang: 180 cm
Diameter: 115 mm
Radius: 9 km
Huku Ledak: 9-10 kg

Bersambung … ;)

Kamis, 01 Januari 2009

Akhlak Pecinta Ahlulbait




Oleh: Syaikh Shaduq
Dari Ayahandaku, semoga Allah swt memberi rahmat kepadanya, ia mengatakan telah meriwayatkan kepadaku Ali Bin Husain Asyad Abadi dari Jabir bin Ju’fi, ia mengatakan telah berkata Abu Ja’far,: “Apakah cukup yang menjadi syiah dengan hanya mengatakan cinta kepada Ahlulbait? Imam menjawab, “Demi Allah , tiada lain Syiah kami adalah mereka yang bertakwa kepada Allah dan mentaati-Nya, Mereka hanya dikenal dengan ketawadhuan, kekhusyu’an, menunaikan amanat, dan banyak berdzikir kepada Allah, shaum, shalat, berbuat baik kepada orang tua, baik kepada tetangga yang miskin, yang fakir, yang punya hutang, anak-anak yatim, jujur, membaca Quran, menjaga lisan kecuali dengan perkataan yang baik, Orang-orang syiah adalah amanah bagi para keluarga mereka”. read more Jabir kemudian mengatakan,:“Wahai putra Rasulullah saw, kami mengenal mereka tetapi tidak memiliki sifat-sifat seperti ini”.Syaikh Shâduq (305-381) Beliau mengatakan,” Wahai Jabir janganlah engkau bermazhab kepada orang-orang yang hanya mengatakan aku cinta Ali as dan berwali kepadanya, dan jika ada yang mengatakan aku cinta kepada rasul dan dan Rasulullah lebih baik dari Ali as, tapi kemudian tidak mengikuti jalannya tidak mengamalkan sunnahnya maka kecintaannya itu tidak bermanfaat sedikitpun. Maka bertakwalah kepada Allah dan beramalah karena Allah, karena tidak ada kekerabatan antara Allah dan siapapun. Hamba yang paling dicintai dan dihormati di sisi Allah adalah yang paling bertakwa dan yang paling mentaati-NYA.Wahai Jabir seseorang hamba tidak bisa mendekati Tuhannya kecuali dengan mentaati-NYA. Arti dibebaskan dari Neraka tidak ada artinya dan tidak ada satupun diantara kalian yang menjadi hujjah bagi Allah. Siapa yang ta’at itulah bagian dari kami dan barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah maka itu musuh kami, wilayah (kesetian) kepada kami tidak bisa dicapai kecuali dengan ketakwaan dan kewara’an. Imam Shadiq as mengatakan,: “Syiah kami adalah ahli wara’, ahli ijtihad, penunai janji, amanah, ahli zuhud, ahli ibadah, suka sholat 51 raka’at sehari semalam, tahajud di malam hari, shaum di siang hari, membersihkan harta-harta mereka dan haji ke tanah suci.”\ Dari Muhammad bin Musa Al-Mutawakil dari Ahmad bin Abdullah dari Abi Abdillah ia mengatakan,:“Tiada lain syiah Ali kecuali yang bersih perut dan kemaluannya, beramal untuk tuhannya, mengharapkan pahala dan takut kepada siksa-NYA.” Muhammad bin Azlan mengatakan aku bersama Aba Abdillah, kemudian seseorang masuk dan mengucapkan salam. Ia ditanya bagaimana orang-orang yang engkau tinggalkan. Si lelaki yang datang tadi memuji-mujinya. Kemudian Aba Abdillah bertanya seberapa sering orang-orang kaya mereka mendatangi orang-orang miskin. Lelaki tadi menjawab sangat jarang. Kemudian ia ditanya lagi sejauhmana orang-orang kayanya menjenguk orang-orang miskin? . Lelaki tadi menjawab, :“Tuan menyebutkan sifat-sifat yang tidak dimiliki mereka. Abu Abdillah kemudian balik mengatakan,” Kenapa pula engkau menyebut mereka sebagai syiah?” Semoga Allah swt memberi rahmat kepadanya, Seorang rawi mengatakan telah meriwayatkan kepadaku Ali Bin Husain Asyad Aabadi dari Jabir bin Ju’fi, ia mengatakan telah berkata Abu Ja’far,: “Apakah cukup yang menjadi syiah dengan hanya mengatakan cinta kepada Ahlulbait, demi Allah , tiada lain Syiah kami adalah mereka yang bertakwa kepada Allah dan mentaati-NYA, Mereka hanya dikenal dengan ketawadhuan, kekhusyu’an, menunaikan amanat, dan banyak berdzikir kepada Allah, shaum, shalat, berbuat baik kepada orang tua, baik kepada tetangga yang miskin, yang fakir, yang punya hutang, anak-anak yatim, jujur, membaca Quran, menjaga lisan kecuali dengan perkataan yang baik, Orang-orang syiah adalah amanah bagi para keluarga mereka”. Jabir kemudian mengatakan, “Wahai putra Rasulullah saw, kami mengenal mereka tetapi tidak memiliki sifat-sifat seperti ini”. Lalu aku bertanya,”Dimana bisa kutemukan orang-orang seperti itu?” Imam menjawab, “Mereka ada di pinggiran diantara pasar-pasar Itulah mereka yang dimaksud dengan firman Allah “merendahkan hati terhadap orang-orang mukmin dan berwibawa di depan orang-orang kafir.”